Langsung ke konten utama

Batik Jumput Mydebz Batik

Sejarah Batik Jumput
Jika ditelusuri berdasarkan sejarah negeri ini, teknik ini sudah berkembang sejak abad 10. Hal itu dapat dibuktikan berdasar pada Prasasti Sima, dimana menunjukkan perkembangan produk tekstil khas bermotif serupa Tiedye. Teknik batik celup ikat semacam ini pada dasarnya dapat diaplikasikan ke berbagai macam jenis bahan tekstil. Supaya hasil lebih maksimal, digunakan katun sebagai bahan dasar pembuatan. Seiring perkembangan zaman, teknik celup ikat kian turut berkembang. Salah satunya ialah perkembangan dari segi metode untuk menghasilkan efek-efek lebih beragam. Misal dengan perbedaan cara melipat kain sebelum mengikatnya. Semakin variatif cara melipat jumputan tentu akan membuahkan pola hias hasil bermacam-macam.
Proses pembuatan kerajinan ini tidak sesulit batik tulis atau kain tenun yang memerlukan waktu lama. Pembuatan kain tersebut relatif mudah. Cukup dengan mengikat kain kemudian mencelupkannya pada zat warna. Selain itu, dapat pula ditampilkan tekstur motif berbagai material seperti biji-bijian, batuan, hingga kayu.

Batik jumput tumpal
Detail Batik Jumput Tumpal


Kain batik ini dihasilkan dengan teknik ikat dan warnai (tie and dye) untuk menghasilkan motif tertentu pada kain putih. Jumputan berasal dari kata jumput; berkaitan dengan pembuatan kain yang ditarik atau dijumput (bahasa Jawa). Motif kain tradisional ini terbatas hanya digunakan pada upacara adat. Namun, saat ini jenis ini telah mengikuti perkembangan zaman. Motifnya kini lebih bervariasi. Berikut beberapa di antaranya:
  • Jumputan. Dibuat dengan cara menarik kain putih kemudian diikat tali. Tali yang digunakan tidak menyerap warna, seperti karet atau rafia. Setelah bahan diikat, dicelupkan pada warna. Satu jam setelah diikat, tali dilepas kemudian bahan dibilas dengan air.
  • Pelangi. Jenis pelangi memiliki tata warna dan ragam hias bervariasi seperti pelangi. Proses pembuatannya lebih rumit.
  • Tritik. Tritik berasal dari kata tarik. Coraknya dibuat melalui menjelujur kain, kemudian ditarik rapat hingga menjadi satu gumpalan kain. Setelah diwarnai, benang dapat dicabut.
  • Sasirangan. Corak bintang bahambur, awan bairing biasa digunakan untuk bangsawan. Sementara itu, corak ombak sinapur karang dan kangkung kaombakan digunakan untuk rakyat.


Batik jumput tumpal
Detail motif teknik jumputan dan tritik


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah dibalik Motif Batik Truntum

Menurut Winarso Kalinggo,motif truntum diciptakan oleh Kanjeng Ratu Beruk,seorang garwa ampil (selir) dari Pakubuwana III yang bertahta dari 1749-1788 M. Ia adalah anak dari seorang abdi dalem bernama Mbok Wira Reja. Sang garwa ampil yang semula dicintai dan dimanja oleh raja,merasa dilupakan oleh raja yang telah mempunyai kekasih baru. Hatinya merasa sepi dan gundah karena harus melewatkan hari-harinya tanpa kehadiran sang raja. Pada suatu malam, perhatian Kanjeng Ratu Beruk tertuju pada indahnya bunga tanjung yang jatuh berguguran di halaman keraton yang berpasir pantai. Seketika itu juga ia mencanting motif bunga tanjung yang bertebaran itu pada sehelai kain. "Ini refleksi dari sebuah harapan. Walaupun langit malam telah tiada bulan, masih ada binatang sebagai penerang. Selalu ada kemudahan disetiap kesulitan. Sekecil apapun kesempatan, ia tetap bernama kesempatan," begitu ujar Winarso Kalinggo melukiskan harapan ratu pembuat truntum. Ketekunan ratu dalam membatik menari...

Motif Parang Rusak Mydebz Batik

Detail Motif Parang Rusak Merupakan motif parang yang paling terkenal di dunia. Makna dari motif Parang Rusak melambangkan seseorang yang kuat dan kokoh melawan kejahatan. Mampu mengendalikan keinginan dan hawa nafsu, sehingga dirinya menjadi bijaksana dan dapat menilai segala sesuatu dengan tepat. Motif ini pada jaman dahulu diperuntukkan bagi para penguasa dan ksatria. Konon katanya,batik ini memiliki kekuatan gaib. Pengrajin batik motif parang rusak harus membuat batik parang rusak dengan penuh kesabaran dan ketenangan. Sehinnga pembuatannya menjadi sempurna dan kekuatan gaib dapat diperoleh penggunanya. Kesalahan pada proses pembuatan dapat mengakibatkan hilangnya kekuatan gaib tersebut. Tapi masih dipertanyakan kebenarannya.

Motif Parang Klithik Nithik Mydebz Batik

Motif Parang Klithik Nithik merupakan pola karang dengan stilasi yang halus. Ukurannya pun lebih keil dan juga menggambarkan citra feminim,motif ini melambangkan kelemah-lembutan,perilaku halus dan bijaksana. Biasanya digunakan oleh para putri saja. Sedangkan Nithik berasal dari penamaan motif yang termasuk dalam famili motif ceplok. Batik Motif Parang Klithik Nithik